Pacaran Menghambat atau Memotivasi dalam Belajar ?

Di era yang modern ini, terutama di kalangan anak-anak SMP dan SMA, pacaran adalah fenomena yang nggak terbantahkan. Gimana nggak, masa pubertas mereka memang sedang tinggi-tingginya di umur itu. Nggak heran kalau di antara mereka seringkali timbul rasa ketertarikan dan bahkan rasa cinta terhadap lawan jenisnya.

Akan tetapi, banyak orang yang beranggapan kalau pacaran dapat mengganggu proses belajar para pelajar ketika sedang duduk di bangku sekolah. Entah itu karena adanya distraksi dari sang pacar yang ingin diperhatikan terus-menerus, lalu adanya rasa rindu yang meluap-luap sehingga tidak konsentrasi menyerap ilmu yang dipaparkan guru, dan alasan-alasan lainnya.

Memang sih, pacaran bisa menimbulkan efek buruk terhadap sekolah dan nilai-nilai ulanganmu, namun itu hanya akan terjadi kalau kamu tidak menyikapi rasa cinta dan hubungan pacaranmu dengan baik.

Nah, penasaran dong sebaiknya gimana? Yuk kita mulai bahas dari sisi sains!

Efek Jatuh Cinta Menurut Sains

Profesor Richard Schwartz dan Jacqueline Olds dari Sekolah Kedokteran Harvard menggambarkan bahwa otak manusia yang sedang jatuh cinta dapat mengeluarkan hormon dopamin. Hormon ini dikenal bisa membuat seorang manusia jadi percaya diri dan lebih bersemangat dalam mewujudkan keinginannya.

Dengan begitu, ketika jatuh cinta, apalagi kalau pacar kamu suportif dalam mendukung aktivitas-aktivitas positif di sekolahmu, pacaran sebenarnya dapat mendongkrak semangatmu untuk belajar lebih rajin dan giat sehingga mendapatkan nilai yang memuaskan di berbagai mata pelajaran.

Namun, pacaran akan sangat berbahaya bagi nilai-nilai ulanganmu di sekolah kalau kamu tidak tahu batasannya. Nggak jarang, lho, karena pacaran, urusan sekolah jadi berantakan. Terutama bagi para pelajar yang menyikapi pacaran dengan lebay dan nggak bisa me-manage waktu antara belajar dan menghabiskan waktu dengan pacar.

Terlebih lagi, jatuh cinta dan pacaran bisa mengurangi kontrol kognitif yang kamu punya, sehingga kamu kehilangan fokus. Para peneliti yang menciptakan buku Motivation and Emotion juga menegaskan, jatuh cinta bisa merubah mood seseorang dengan cepat. Hal ini sebenarnya dapat dihindari kalau kamu memiliki pacar yang selalu mengingatkanmu untuk bisa membagi waktu antara pacaran dan belajar.

Jadi Sebaiknya Gimana?

Semua ini kembali lagi sama kamu, jika kamu berpikir bahwa jatuh cinta dan pacaran lebih penting dari sekolah, hal ini bisa memicu turunnya nilai-nilai ulanganmu karena jarang belajar dan tidak memperhatikan gurumu dengan baik. Akhirnya, masa depanmu jadi berantakan.

Sebaliknya, kalau kamu memiliki pacar yang suportif, yang selalu menyemangati kamu untuk belajar dan mengingatkanmu untuk bisa membagi waktu dengan baik, maka pacaran bisa menjadi sangat berguna untuk meningkatkan semangatmu dalam menuntut ilmu!

Memiliki seorang pacar yang bisa kamu ajak belajar bareng, bimbel bareng, mengisi malam mingguan kalian sambil baca buku di perpustakaan atau pergi ke museum untuk memperluas ilmu pengetahuanmu itu sangatlah romantis, lho!

harus ingat mana yang harus didahulukan dan diutamakan terlebih dahulu. Setiap hal pasti ada konsekuensinya, dan pilihan selalu ada di tanganmu, kok!

Penulis: Kiram

Sumber : Quipper.com

Jangan Salah Jurusan Saat Kuliah!

Hai Teman-teman! Pada dasarnya, menentukan masa depan yang terbaik bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Hal tersebut paling sering terjadi bagi kalian yang baru saja lulus dari SMA/SMK. Biasanya masa depan yang diinginkan itu bergantung pada skill yang akan kalian kuasai kela

Makanya, biasanya para siswa yang baru lulus tersebut akan sedikit kebingungan dalam menentukan universitas mana yang baik, jurusan apa yang mau diambil. dan mau kuliah dimana, dan lain sebagainya. Bahkan banyak di antara Teman-teman yang berkata seperti ini: “Aduh, Gue salah ambil jurusan nih kayaknya!”

Nah, sebaiknya kalian harus memikirkan terlebih dahulu jurusan apa yang ingin diambil oleh kalian. Jawaban itu sebenarnya ada pada diri kalian sendiri untuk membaca minat yang sesuai dengan jurusan kalian.

Memilih Jurusan Kuliah Dapat Melalui Berbagai Macam Cara

Dalam menentukan jurusan studi saat kuliah memang dapat ditentukan dengan berbagai macam cara. Kali ini kita mulai dari menentukan kualitas, biaya, pendapat dari para alumnas universitas, sampai dengan prospek ke depannya setelah lulus dari jurusan studi yang kalian pilih nanti. Sekarang ini sudah masuk era informasi, dimana kita sebagai pengguna di masyarakat dapat mencari informasi yang diharapkan dengan mudah melalui perkembangan teknologi. Kemudahan tersebut dapat kita gunakan untuk memilih jurusan studi yang akan ditentukan agar kalian tidak merasa salah mengambil jurusan studi.

Apa Yang Menjadi Faktor Penting Dalam Menentukkan Jurusan Kuliah?

Sebenarnya hal apa sajakah yang sebaiknya perlu untuk diketahui dalam rangka menetukan jurusan studi kuliah yang ideal bagi kalian? Nah, untuk menjawab hal tersebut, Kita akan memberikan saran 10 Cara Memilih Jurusan Kuliah Yang Tepat. Sebaiknya dibaca secara baik-baik dan diambil yang kalian rasa cukup penting.

Kemampuan di Bidang yang “Gue Banget”

Pastikanlah kalian memilih jurusan studi kuliah nanti di bidang yang kalian kuasai. Janganlah kalian mengambil risiko besar dalam jurusan hanya karena masalah gengsi dan hal – hal konyol lainnya. Jika dari awal kalian sudah kepayahan dalam hal tersebut maka kalian akan berakhir di 3 pilihan yaitu, kalau tidak mati muda, cepat tua, atau cepat botak! Yah namanya juga makan hati.

Jika kalian memiliki keahlian dan minat di bidang teknologi jangan ragu untuk mengambil jurusan teknik informasi dan sejenisnya. Dengan memilih jurusan studi yang sesuai dengan kemampuan kalian, kalian tentu akan senang dalam menjalani hari – hari masa kuliah kalian. IPK tinggi pun akan cenderung mudah didapat karena kalian memang memiliki kemampuan di bidang tersebut.

Banyak sekali orang-orang yang mengambil jurusan studi kuliah didasarkan pada prospek kerja di masa depan oleh jurusan studi tersebut. Namun, kalian jangan lupa juga bahwa hal yang paling penting dan mendasar dalam menetukan pilihan jurusan studi kuliah adalah minat dan ketertarikan kalian terhadap bidang tersebut.

Jika kalian memiliki ketertarikan akan bidang tersebut maka sepusing-pusingnya kalian, toh akhirnya tetap akan menikmatinya dan merasa senang sekaligus bangga. Dengan begitu maka penguasaan materi pun akan terasa mengalir, dan hasilya saat kalian sudah lulus, kalian akan menjadi lulusan yang menguasai teori bidang tersebut dengan baik. kompeten dalam implementasi praktik, siap bersaing secara global, serta memiliki minat ketertarikan yang besar akan bidang tersebut. Nothing to lose, isn’t it?

Faktor Uang

Ini bisa jadi merupakan faktor yang tidak bisa kalian sangkal. Sebaiknya kalian harus perhitungkan masalah uang dalam memilih jurusan studi kuliah kalian. Kalian harus menghitung kira – kira apakah kalian sanggup dengan biaya kuliah di universitas tersebut. Terlebih lagi jika kalian memilih untuk kos, maka biaya hidup di kos tentu harus dipertimbangkan juga.

Namun, kalain juga harus tahu bahwa faktor uang bukanlah segalanya! Jangan sampai karena faktor uang, lalu kalian menutup diri dari minat dan panggilan jiwa kalian terhadap jurusan studi tersebut. Kalian bisa mencari kemungkinan beasiswa dari jurusan yang akan kalian pilih tersebut. Uang dan ilmu, tetaplah lebih penting ilmu!

Komitmen

Ini juga sebaiknya kalian masukkan dalam aspek pertimbangan kalian dalam memilih jurusan studi kuliah kalian. Pertanyaan yang harus kalian jawab adalah seberapa jauhkah kalian berkomitmen untuk jurusan studi kuliah tersebut: “Apa kalian yakin mau mengorbankan waktu kuliah kalian demi mempelajari ilmu tersebut? Apa kalian cukup sabar dalam menyelesaikan jurusan studi kuliah yang kalian pilih hingga memperoleh sarjana?” Pastikanlah kalian akan selalu berkomitmen sebelum menentukkan jurusan.

Nilai-Nilai yang Kalian Anut

Maksud dari nilai-nilai yang kalian adalah nilai – nilai yang berhubungan dengan sosial, kemanusiaan, dan religius. Mungkin istilahnya dalah panggilan jiwa. Mungkin saja kalian memiliki panggilan hidup untuk menolong anak – anak yang tergolong tidak mampu dan putus sekolah, maka tidak ada salahnya kalian mengambil jurusan untuk menjadi seorang guru. Jika kalian memimpikan peningkatan kualitas hutan di Indonesia, kalian bisa mengambil jurusan ilmu kehutanan. Atau mungkin kalian memiliki panggilan hidup untuk menolong sesama dalam rangka menolong nyawa orang sakit di daerah tidak mampu, kalian bisa mengambil jurusan kedokteran.

Waktu dan Aspek-Aspek Praktikal Lainnya

Setiap jurusan tentu saja memiliki rentang waktu yang berbeda – beda untuk menyelesaikan suatu studi. Misalnya saja jika kalian ingin menjadi seorang dokter, kalian diharuskan kuliah dan praktik setidaknya 5 tahun sebelum kalian dapat bekerja sebagai dokter sungguhan. Nah, faktor waktu ini dipertimbangkan juga dengan faktor usia kalia dan tentu saja dengan target – target kalian di masa depan nanti. Contohnya saja kapan kalian akan menikah. ataukah bekerja, hidup mapan, serta berbagai hal lainnya

Masukan Dari Orang Lain

Kalian bisa meminta pendapat dan masukkan dari orang lain mengenai jurusan studi kuliah yang nantinya akan kalian ambil. Mereka akan memberikan masukkan mengenai baik dan buruknya bidang studi kuliah tersebut. Mungkin saja orang yang kalian minta pendapatnya tersebut dapat melihat lebih jeli mengenai kelebihan-kelebihan yang kalian miliki dibandingkan dengan diri kalian sendiri. Cobalah untuk menyelaraskan pendapat tersebut dengan minat dan tujuan kalian.

Pertimbangan-Pertimbangan Spiritual dan Agama

Nilai spiritual dan agama tentu saja merupakan unsur dan faktor yang penting di dalam masyarakat di Indonesia. lalu apa hubungannya dengan memilih jurusan kuliah yang tepat? Begini, dalam kasus tertentu bisa saja jurusan yang hendak kalian ambil dengan kualitas yang terbaik berada di Universitas yang dinaungi oleh lembaga keagamaan yang berbeda dengan kepercayaan kalian. Ini bisa saja menimbulkan konflik batin dalam diri kalian. Dalam kasus tertentu bisa saja berakibat pada hubungan sosial masyarakat! Walaupun memang kemungkinannya kecil karena Indonesia memiliki toleransi beragama yang cukup.

Situasi Global Internasional, Nasional, dan Lokal

Kalian harus menyadari di mana masa kalian hidup saat ini. Bidang apakah yang sekiranya dibutuhkan saat zaman ini? Apa jurusan yang sekiranya akan menjanjikan prospek hidup nyaman? Pertimbangkan juga kalian ini hidup di negara mana? Kota mana? Contoh di negara Indonesia biasanya para pekerja IT kurang dihargai dan dituntut serba bisa! Sebaiknya kalian cari di forum-forum pengalaman-pengalaman orang  yang bekerja pada bidang yang kalian inginkan. Pandai-pandai memprediksi sekiranya jurusan apa yang nantinya akan dibutuhkan dan memberikan kontribusi vital.

Persiapkan Alternatif

Jika karena beberapa hal dan pertimbangan, akan mengakibatkan kalian tidak memasuki jurusan kuliah di Universitas tertentu. Kalian sebaiknya mempersiapkan alternatf atau rencana cadangan. Mungkinkah kalian mengambil jurusan lain? Atau menunda kuliah tahun ini dan mencobanya di tahun berikutnya? Dengan adanya rencana alternatif maka kalian akan lebih percaya diri dan siap secara mental dalam membuka peluang yang pada awalnya tidak kalian sadari.

Penulis : Sritopia

Sumber : Quipper.com

Memahami Berpikir Kritis

Mari, Belajar Memahami Praktik Berpikir Kritis Demi Generasi Lebih Cerdas

Salah satu pilar fondasi pedagogi (ilmu pendidikan) abad 21 adalah berpikir kritis. Selain dari pendidikan karakter, gotong royong keluarga sekolah, kecerdasan jamak, dan penguasaan teknologi-informasi-komunikasi (TIK), berpikir kritis adalah kemampuan yang menjadi fokus dari lembaga-lembaga pendidikan di era abad 21.

Revolusi industri yang bergeser dari industri manufaktur atau berbasis pabrik kepada industri teknologi komunikasi atau jejaring memainkan peranan krusial dalam semakin besarnya porsi berpikir kritis dalam kurikulum pendidikan abad 21. Sekolah dan para pendidiknya wajib mengetahui dan memahami materi dan pendekatan ajar yang tidak hanya bernapaskan, namun juga menumbuhkembangkan kebiasaan praktik berpikir kritis para peserta didik.

Melalui artikel ini kita akan membahas secara singkat mengenai apa itu praktik berpikir kritis atau critical thinking dan ciri-ciri dari para pelakunya. Baik itu dalam tataran kelembagaan dan juga perseorangan, baik itu dari sudut pandang pembimbing atau fasilitator dan juga dari sudut pandang murid atau peserta didik. Mari kita mulai penjelajahan kita!

Apa Itu Praktik Berpikir Kritis?


Praktik berpikir kritis adalah cara berpikir – tentang pelaku, sasaran, dan/atau isu-masalah apa pun – yang mana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menganalisis, menilai, dan merekonstruksi sendiri pemikirannya tersebut.

Pemikiran kritis bersifat swadaya, pelaku dan sasarannya pertama-tama adalah diri sendiri, secara disiplin pemikir kritis akan mengawasi dan memperbaiki tindak dan pola pikirnya sendiri. Hal ini tentu saja mensyaratkan penerapan standar yang ketat secara sadar dan konsisten berkesinambungan. Berpikir kritis juga memerlukan komunikasi yang efektif dan kemampuan pemecahan masalah, serta komitmen untuk mengatasi potensi dan keadaan egosentrisme dan sosiosentrisme pelakunya sendiri.

Intinya, berpikir kritis mengharuskan kita menggunakan kemampuan kita untuk berpikir. Ini adalah tentang menjadi pelajar aktif daripada penerima informasi yang pasif. Pemikir kritis secara ketat mempertanyakan gagasan dan asumsi daripada menerimanya tanpa tanya. Mereka akan selalu berusaha untuk menentukan apakah ide, argumen, dan temuan mewakili keseluruhan gambaran dan dengan terbuka menerima jika ternyata ada perbedaan atau kesilapan nilai. Pemikir kritis akan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah secara sistematis, bukan dengan intuisi atau insting.

Ciri-Ciri Pemikir Kritis

Seseorang dengan kemampuan berpikir kritis akan mampu untuk

  • Memahami keterkaitan atau kontekstualitas di antara gagasan.
  • Menentukan poin penting dan relevansi dari sebuah argumen dan ide.
  • Mengenali, membangun, dan menilai argumen.
  • Mengidentifikasi inkonsistensi dan kesalahan dalam penalaran.
  • Mendekati masalah dengan cara yang konsisten dan sistematis.
  • Merenungkan justifikasi dari asumsi, keyakinan, dan nilai mereka sendiri.

Keterampilan yang kita butuhkan untuk dapat berpikir kritis bervariasi dan termasuk observasi, analisis, interpretasi, refleksi, evaluasi, penyimpulan, penjelasan, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Secara khusus kita harus dapat:

  • Memikirkan tentang suatu topik atau masalah dengan cara yang objektif dan kritis.
  • Mengidentifikasi berbagai argumen yang ada terkait dengan masalah tertentu.
  • Mengevaluasi sudut pandang untuk menentukan kualitas kesahihannya.
  • Menemukan setiap kelemahan atau poin negatif yang ada dalam bukti atau argumen.
  • Memperhitungkan implikasi apa yang mungkin ada di balik pernyataan atau argumen.
  • Mengajukan alasan dan dukungan sistematis terstruktur untuk argumen yang ingin kita buat.

Ciri Lembaga Kritis

  • Berpikir kritis bertujuan untuk mencapai hasil terbaik dalam situasi apapun. Untuk mencapai hal ini, prosesnya sendiri harus melibatkan pengumpulan dan evaluasi informasi dari sebanyak mungkin sumber yang berbeda.
  • Berpikir kritis membutuhkan penilaian yang jelas dan terperinci. Hal ini kerap menimbulkan riak dalam organisasi karena membahas mengenai kekuatan, kelemahan dan preferensi pribadi kita dan kemungkinan dampaknya terhadap keputusan yang mungkin dibuat.
  • Berpikir kritis membutuhkan pengembangan dan penggunaan prediksi jangka panjang sejauh mungkin.
  • Menerapkan keputusan yang diambil dari pemikiran kritis harus mempertimbangkan penilaian hasil yang mungkin dan cara menghindari hasil yang berpotensi negatif, atau setidaknya mengurangi dampaknya.
  • Berpikir kritis melibatkan meninjau hasil penerapan keputusan yang dibuat dan menerapkan perubahan jika memungkinkan.

Penulis : Jan Wiguna

Sumber : Quipper.com

Berbagai Macam Guru di Sekolah mu

Bicara soal guru, pasti kamu sudah pernah merasakan banyak tipe guru selama bersekolah dari jenjang Sekolah Dasar (SD). Berhubungan dengan itu, kali ini akan membahas mengenai tipe-tipe guru di sekolah yang kamu temui saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Biar kamu enggak penasaran, yuk, langsung saja disimak ulasannya!

1. Hot Teacher!

Tipe pertama yang akan dibahas adalah guru bertipe hotEiitsss! Jangan mikir macem-macem dulu ya! Maksud dengan hot teacher ialah guru yang memiliki daya pikat luar biasa. Bisa dari wajahnya yang tampan atau cantik, bisa dari kharismanya, atau bisa juga dari bagaimana ia bisa memaparkan materi dengan cara yang ciamik.

Biasanya, seorang hot teacher berusia masih muda. Kisaran usianya belum sampai 40 tahun. Selain itu, guru yang dikatakan sebagai hot teacher dapat dilihat pula dari banyaknya murid yang menggemarinya. Bahkan, sampai ada yang memang mengidolakannya.

Hot teacher juga selalu update dengan berbagai perkembangan anak muda. Ia tahu istilah-istilah terbaru yang kamu dan teman-teman gunakan, tahu pula apa saja yang digemari muridnya, dan lain sebagainya. Pastinya, setiap sekolah ada guru tipe seperti ini.

2. Orang Tua di Sekolah

Tipe guru ini merupakan tipe guru paling lumrah di setiap sekolah. Ciri utama guru bertipe ‘orang tua di sekolah’ biasanya memperlakukanmu sebagai anaknya sendiri. Ia tidak akan segan untuk memarahimu ketika kamu salah dan tak canggung untuk memujimu ketika kamu berprestasi.

Guru tipe ini biasanya memiliki anak yang seumuran dengan murid-muridnya. Jadi, ia menempatkan dirinya benar-benar sebagai orangtua dalam berinteraksi dengan anak muridnya. Saking memperlakukan muridnya sebagai anak, guru tipe ini akan selalu bahagia ketika mantan muridnya datang menengoknya.

Sebenarnya, memiliki wali kelas dengan guru tipe ini enak dan menyenangkan. Hanya saja, mereka akan sangat terbuka pada orangtuamu sehingga kamu kurang bisa bebas. Soalnya, kamu akan merasa seolah-olah dipantau oleh orangtua sendiri.

3. Guru Pelawak

Nahtipe guru di sekolah yang satu ini pastinya menjadi favorit di kalangan murid-murid. Kamu pun pasti suka dengan guru tipe ini. Sebab, ketika ia mengajar maka kamu tidak merasa sedang belajar. Kamu merasa sedang menonton seorang komika atau pelawak.

Biasanya, tipe guru pelawak mengajar dengan cara yang lucu dan menyenangkan. Ia mampu memberikan analogi-analogi menarik dan lucu tentang materi yang diajarkannya. Tak jarang, guru bertipe pelawak lebih mampu membuat murid-muridnya memahami dan mengerti materi ajarnya.

Namun, tipe guru ini biasanya sering sulit dianggap serius oleh murid-muridnya. Sebab, kebiasaannya melawak membuat murid-muridnya kerap lupa membedakan mana pembicaraan si guru yang serius dan mana yang memang hanya candaan.

4. Si Jenius

Seorang guru bertipe jenius biasanya merupakan pribadi yang cerdas. Saking cerdasnya, setiap ia mengajar tidak pernah melihat buku catatan atau buku ajar. Ia mampu mengajar di depan kelas dengan lancar dan mampu memaparkan materi-materi yang sulit sekalipun.

Namun, tipe guru seperti ini biasanya kurang mampu bersosialisasi dengan muridnya secara dekat. Sebab, guru tipe ini lebih mengedepankan interaksi intelektual di dalam kelas ketimbang interaksi emosional di luar kelas.

Selain itu, tipe guru ini kadang kurang mampu menyederhanakan materi yang sulit agar mudah dipahami oleh murid-muridnya. Ia hanya akan memaparkan materi sesuai dengan apa yang sudah ia pahami.

Meski begitu, tipe guru jenius bisa menjadi tempat diskusi membahas materi-materi yang sulit. Ia akan mampu menjawab berbagai pertanyaan dan masalah akademik yang kurang dipahami muridnya.

5. Lambe Turah

Ya, di setiap sekolah pasti ada tipe guru lambe turah atau sumber gosip. Guru tipe ini biasanya memiliki kemampuan luar biasa dalam hal ngoceh. Berbagai hal ia komentari, mulai dari nilai siswa yang jelek hingga persoalan pribadi muridnya.

Tipe guru di sekolah yang satu ini akan selalu nimbrung dengan obrolan murid-muridnya. Ia merasa dirinya dekat dengan muridnya, meski kadang perilakunya membuat murid-muridnya risih. Kadang, guru tipe ini tidak merasa bahwa muridnya risih kecuali diberitahu langsung oleh sang murid atau orang lain.

Meski begitu, guru tipe ini sebenarnya enak untuk diajak bicara di luar persoalan materi belajar. Sebab, ia bisa menjadi tempat ngobrol hal-hal receh dan bisa menghibur kamu.

6. Sang Hulk

Kalau tipe guru ini kamu harus hati-hati ya. Jangan sampai kamu mengubah mood-nya menjadi jelek. Sebab, guru tipe Hulk memiliki mood swing yang sangat dinamis.

Ia bisa tiba-tiba marah dari suasana yang tadinya tenang dan nyaman. Misalnya, ketika ia tengah menjelaskan materi pelajaran, tiba-tiba ada temanmu terlambat masuk dan akhirnya ia tiba-tiba marah besar kepada temanmu itu dan berimbas kepada kamu dan teman-teman sekelas.

Untuk itu, penting sekali menjaga mood guru tipe Hulk ini. Jangan sampai tiba-tiba ia meledak dan berubah marah seperti Bruce Banner berubah menjadi Hulk.

7. The Killer One

Tipe satu ini merupakan tipe paling menyeramkan dibandingkan yang lain. Sebab, guru tipe ini paling ditakuti oleh murid-muridnya. Biasanya, guru killer ditakuti karena dua alasan utama.

Alasan pertama, guru tersebut galak. Saking galaknya, jarang murid-muridnya melihat dia tersenyum. Kegalakannya itu bisa tampak saat ia mengajar maupun di luar jam pelajaran. Lumrahnya, kegalakan guru tipe ini disebabkan keinginan sang guru untuk mendisiplinkan murid-muridnya.

Dan, alasan kedua, guru tipe ini biasanya sangat ketat dalam hal memberikan nilai. Ia hanya akan memberikan nilai bagus bagi murid-muridnya yang memang kompeten dan mampu mencapai ekspektasinya saat belajar. Standar nilai guru killer pun biasanya amat tinggi. Banyak muridnya yang harus bekerja keras untuk mendapatkan nilai sempurna dalam mata pelajaran guru killer.

Meski demikian, tipe guru di sekolah yang satu ini pada dasarnya ingin murid-muridnya berhasil menuntut ilmu. Di balik kegalakan dan ketatnya penilaian, sejatinya guru killer mengajarkan muridnya untuk bekerja keras dan pantang menyerah. Jadi, sebenarnya kamu tidak perlu takut dengan guru killer. Kamu hanya perlu memacu diri lebih keras dan membuktikan diri bahwa kamu memang bisa menguasai materi belajar dari sang guru.

8. Sohib

Satu lagi tipe guru yang menyenangkan bagi muridnya, yakni guru sohib. Guru tipe ini memperlakukan muridnya selaiknya teman tongkrongan. Ia bisa sangat dekat dengan muridnya dan mengerti bahasa pergaulan mereka.

Saking dekatnya, sering kali guru tipe ini memang ikut satu tongkrongan dengan murid-muridnya. Mulai dari nongkrong di warung hingga merencanakan jalan-jalan bersama murid-muridnya.

Kelemahan guru tipe ini biasanya adalah murid-muridnya sering lupa bahwa posisinya adalah guru. Sehingga, tak jarang, pola pergaulan yang kurang sopan terbawa saat sang guru tengah mengajar.

9. Motivator Ulung

Untuk tipe guru satu ini biasanya mengampu mata pelajaran Bimbingan Konseling. Guru motivator sering kali memberikan motivasi kepada muridnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Cara memotivasi muridnya biasanya melalui nasihat atau memberikan contoh kesuksesan orang lain. Bahkan, sering pula guru tipe ini memberikan kata-kata mutiara yang membangkitkan semangat muridnya. Tak jarang, guru motivator ini mau meluangkan waktu lebih banyak dengan muridnya dengan tujuan si murid bisa melalui berbagai tantangan hidup.

Melalui motivasinya, biasanya banyak muridnya yang sukses diterima di perguruan tinggi bergengsi atau berprestasi di kancah nasional dan internasional. Selain itu, guru tipe ini mengedepankan hubungan personal dengan murid-muridnya. Hal itu dilakukannya agar ia mampu memberikan motivasi yang tepat kepada sang murid.

Penulis: Muhammad Khairil

Sumber : Quipper.com

Menaklukan Ujian Mandiri itu mudah!

Sebelum ke topik bahasan, LetStudy mengucapkan Selamat Anda sudah menyelesaikan Ujian SNBT 2023, Kami mengerti Anda masih kurang percaya diri dengan SNBT kemarin sehingga ingin mencoba mengikuti Ujian Mandiri.

Maka dari itu LetStudy ingin membagikan Strategi Nazhif selaku Founders yang berhasil lolos SIMAK UI meskipun berasal dari SMK. dimana selama sekolah ia tidak mempelajari materi TKA SOSHUM namun ia dapat menaklukannya secara cepat.

Strategi awal yaitu Anda harus menyadari bahwa ujian mandiri sebentar lagi, Maka Anda harus berfokus mempelajari Materi yang sebelumnya tidak di ujikan pada SNBT. Seperti contohnya jika Soshum terdapat materi Ekonomi, Geografi, Sejarah, dan Sosiologi. Hal itu dikarenakan saya yakin selama SNBT kalian sudah mempelajari Materi TPS seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Kuantitatif.

Penilaian di Ujian Mandiri seperti SIMAK UI dan UTUL UGM nantinya berfokus pada point, bukan IRT seperti SNBT.

SIMAK UI penilaiannya berdasarkan point, dimana jika benar mendapatkan 4 point, salah -1, dan tidak diisi 0. Ujiannya pun dibagi menjadi beberapa sub tes yaitu Kemampuan Dasar (Matematika Dasar, Bahasa Inggris, dan Bahasa Inggris) dan Kemampuan TKA Soshum/Saintek (Contoh Soshum : Ekonomi, Geografi, Sejarah, Sosiologi)

Artinya Nilai Maksimum dari Kemampuan Dasar yaitu 4 Point x 3 (pelajaran) x 15 Soal = 180 Point, Sedangkan pada TKA Soshum / Saintek = 4 point x (4 pelajaran) x 15 Soal = 240 point.

Jika seandainya Anda berfokus untuk mempelajari TKA Soshum / Saintek, pasti point yang Anda dapatkan semakin besar, berbeda jika Anda Justru berfokus mempelajari materi Kemampuan Dasar yang pada SNBT pun sudah kalian pelajari, meskipun nilai kemampuan dasarnya maksimal, Anda harus kehilangan potensi nilai dari Kemampuan TKA Soshum / Saintek.

Setelah itu Anda mempelajari materi TKA Soshum, Anda boleh belajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Jika semuanya sudah dipelajari, maka lebih baik memprioritaskan mengulang materi pelajaran tersebut agar lebih paham.

Mengapa Matematika Dasar Justru menjadi yang paling terakhir dipelajari setelah Anda menguasai pelajaran di atas ? Hal itu dikarenakan pengalaman dari teman-teman yang lolos SIMAK UI, rata-rata mereka hanya mengisi 2-3 soal saja dan itu belom tentu benar. Daripada kita berfokus mempelajari pelajaran yang susah, mending fokus untuk mengoptimalkan mata pelajaran yang kita kuasai agar mendapatkan point penuh!

Seandainya ternyata saat ini waktunya gak cukup untuk mempelajari materi TKA Soshum / Saintek yang harus Anda lakukan yaitu Latihan Soal, Umumnya setiap ujian mandiri memiliki tipe soal yang hampir sama, jadi akan lebih baik untuk berkonsentrasi pada latihan soal ditambah selingan materi bacaan. Sumber latihan soal di Google maupun Youtube tentunya sudah banyak bertebaran, namun permasalahannya kamu tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan soal tersebut sebab ada yang lebih penting yaitu belajar!

Maka itu, eBook LetStudy hadir untuk membantu menaklukan TKA Soshum pada Ujian SIMAK UI & UTUL UGM yang memuat 1500+ Soal dilengkapi pembahasan dan bisa diakses secara gratis. Bahkan Soal nya pun dipisahin menjadi tiga type yaitu A,B, dan C. Berguna banget buat kamu yang ingin fokus pada soal Pilihan Ganda, Sebab Akibat, atau 1-4. Kunjungi letstudy.co.id pada bagian Layanan Kami untuk mendapatkanya!