Cara Lolos SBMPTN!

Teman-teman pastinya mau lulus Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Tapi, kamu malas mengikuti tryout SBMPTN karena malas untuk mengikuti prosesnya. Eiittss, jangan malas dong, karena tryout itu sebenarnya ada untuk membantu kamu mempersiapkan diri agar mampu menghadapi ujian SBMPTN. Berikut ini beberapa alasan kenapa kamu kudu ikut tryout SBMPTN, yuk, disimak!

Melatih Diri Menghadapi Ragam Soal SBMPTN

Alasan pertama kenapa kamu harus ikut tryout SBMPTN agar bisa melatih diri kamu untuk menghadapi berbagai ragam soal ujian. Sebab, di SBMPTN, kamu akan menghadapi beberapa tipe soal, seperti Tes Kemampuan Dasar (TKD) Sainstek, TKD Soshum, dan Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA).

Tiap jenis soal tersebut pastinya memiliki tingkat kesulitannya masing-masing. Tanpa adanya persiapan matang maka kamu tidak dapat mengerjakan soal SBMPTN itu dengan baik. Meski sudah belajar, tentunya kamu perlu menguji seberapa besar penguasaan materi untuk ujian SBMPTN.

Di situlah fungsi utama tryout SBMPTN, yakni menjadi arena latihan kamu sebelum menghadapi ujian sebenarnya. Tanpa adanya latihan, kamu mungkin saja tidak akan tahu seberapa siapnya kamu untuk ikut SBMPTN.

Memetakan Kekurangan Diri

Dari sekian banyak materi belajar SBMPTN pasti ada satu atau dua materi yang menjadi kelemahanmu. Kamu tidak akan pernah tahu bahwa materi itu adalah kelemahan bila tidak mengikuti tryout SBMPTN. Ya, dengan mengikuti tryout tersebut, kamu bisa memetakan kekurangan dan kelemahan penguasaan materi.

Kamu bisa tahu bagian dari tipe soal seperti apa yang menjadi kryptonite-mu atau titik lemahmu. Dengan demikian, kamu bisa memperkuat persiapanmu pada materi itu. Melakukan hal itu tentunya dapat membuat persiapanmu lebih matang dan persentase kelulusanmu di ujian SBMPTN lebih terbuka lebar.

Dari penjelasan itu maka dapat diambil kesimpulan kalau alasan kedua kenapa kamu perlu ikut tryout SBMPTN ialah untuk memetakan kekurangan diri dan mematangkan persiapan menuju ujian sebenarnya. Persiapan yang matang tentunya akan mengantarkan pada keberhasilan.

Membantu Melihat Kapasitas Diri

Kamu harus mengikuti tryout SBMPTN lantaran untuk melihat seberapa besar kapasitas dirimu. Sebab, banyak yang memilih suatu jurusan tanpa melihat potensi dan kapasitas diri sendiri.

Dengan mengikuti tryout SBMPTN kamu bisa melihat seberapa besar persentasemu masuk ke suatu jurusan atau program studi (prodi). Hal itu tentunya dapat membantu kamu untuk memilih suatu jurusan yang sesuai dengan kapasitas dirimu.

Kalau kamu salah pilih jurusan, maka kamu akan menjalani kuliah tidak serius dan secara menyenangkan. Untuk itu, jangan sampai salah pilih jurusan! Gunakanlah tryout SBMPTN untuk menemukan seberapa besar kapasitasmu untuk masuk suatu jurusan tertentu.

Melatih Manajemen Waktu Ujian

Setiap ujian pasti ada batas waktu pengerjaannya, termasuk pada pelaksanaan ujian SBMPTN. Kalau kamu tidak terbiasa dengan masa tenggat waktu itu maka kamu akan mengerjakan soal ujian dengan terburu-buru.

Untuk itulah hadir tryout SBMPTN. Dengan mengikuti tryout, kamu bisa melatih manajemen waktu agar ujian dapat dilalui tanpa terburu-buru. Selain itu, tryout dapat membantumu membuat strategi pengerjaan soal dengan pemanfaatan waktu secara maksimal.

Kamu jadi tahu soal mana saja yang harus dikerjakan terlebih dahulu di menit-menit awal ujian dan mana soal yang dilihat di akhir. Dengan begitu, kamu bisa mengerjakan banyak soal dalam waktu yang terbatas.

Terlihat kan pentingnya tryout SBMPTN? Banyak yang menyepelekan manajemen waktu pengerjaan ujian. Padahal, dengan manajemen waktu yang tepat maka dapat menentukan seberapa besar seseorang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pilihannya.

Penulis: Muhammad Khairil

Sumber : Quipper.com

Menikmati Masa Sekolah

Masa-masa sekolah itu adalah masa yang sangat indah. Banyak orang-orang yang sudah lulus namun ingin kembali berseragam putih-biru atau putih abu-abu karena banyak kenangan yang nggak bisa dilupakan alias gagal move on.

Gimana nggak, di sekolah, kita bisa menemukan suatu hal yang dinamakan sahabat sejati, guru-guru killer yang ngangenin, jajanan kantin yang murah tapi rasanya enak dan juga aktivitas-aktivitas gokil yang kita bisa lakuin bersama teman-teman tongkrongan.

Nggak jarang juga yang menemukan cinta sejatinya di sekolah. Setuju, nggak,? Hehehe….

Selama tiga tahun atau lebih kita mengenyam pendidikan, pergi harus pagi-pagi biar nggak terlambat dan dapet sanksi, ngerjain PR yang banyak banget, akan tetapi semua itu kita jalani dengan ikhlas dan senang hati, karena masa-masa sekolah itu nggak selamanya dan kamu akan menyesal jika nggak menjalaninya dengan bersenang-senang.

Sebentar lagi, tahun 2022 akan menghampiri. Ini saat yang tepat untuk kamu membuat resolusi baru agar dapat menikmati masa-masa SMA kalian. Apalagi buat para senior yang akan menghabiskan satu tahun terakhirnya menggunakan seragam putih abu-abu, kalian nggak mau, kan, masa-masa itu terbuang sia-sia?

Buat kamu yang merasa nggak bisa menikmati masa-masa sekolahmu, Terdapat

lima tips dan trik yang pastinya cocok untuk jadi salah satu resolusi tahun 2018 kamu. Apa saja tips dan trik itu? Yuk kita baca di bawah ini:

1. Tambah Teman

Kita nggak bisa membohongi diri kita sendiri kalau teman adalah satu dari banyaknya hal yang membuat kita bisa menikmati masa-masa sekolah kita. Akan tetapi, masih aja ada siswa dan siswi yang kerjaannya cuma masuk kelas, makan ke kantin, sehabis itu pulang ke rumah setelah bel berbunyi.

Ada baiknya kamu menambah teman dan memperluas lingkaran pertemanan kamu di tahun 2018, biar kisah SMA kalian nggak monoton dan akan menambah cerita seru.

Pasalnya, kalau kamu hanya main sama teman yang satu kelas, kamu dijamin akan merasa bosan dan nggak akan membantu kamu menikmati masa-masa sekolah kamu.

Teman merupakan “bumbu” penyedap masa sekolah. Maka dari itu, janganlah pilih-pilih teman dan perluaslah lingkaran pertemananmu, biar makin banyak cerita seru!

2. Aktif dan Kreatif

Kalau kamu cuma diem doang, pasif dan nggak aktif di kalangan sekolahmu, gimana caranya kamu bisa menikmati masa-masa sekolahmu? Yang ada kamu malah gampang bosen, yang akhirnya penat dan malah membuat diri kamu bosan dengan suasana sekolah.

Di tahun 2018 nanti, coba kamu pergunakan waktu-waktu lenggang di sekolahmu untuk ikut berpartisipasi demi kemajuan sekolahmu; contoh kecilnya adalah menjadi panitia pentas seni atau class meeting. Dengan begitu, selain menambah teman, kamu juga akan gaul serta dikenal sama teman-teman satu sekolahmu.

Dengan menjadi gaul, kamu akan digemari teman-teman angkatanmu dan juga kakak maupun adek kelas. Pastinya, masa-masa sekolah akan terasa lebih menyenangkan!

3. Sadar Bahwa Sekolah Itu Nggak Selamanya

Mungkin ini menjadi tips dan trik terpenting agar kamu bisa menikmati masa-masa sekolahmu. Yap, kalian harus sadar kalau masa-masa berseragam putih-biru maupun putih abu-abu itu nggak selamanya dan cepat atau lambat akan berakhir.

Kalau kamu sudah sadar bahwa sekolah itu nggak selamanya, dijamin kamu akan lebih menghargai waktu-waktu kamu ketika berada di sekolah dan dapat memaksimalkan segala aktivitas serta kegiatan sekolahmu dengan hati yang ikhlas.

Sampai pada akhirnya, di penghujung masa sekolahmu, di masa-masa ujian akhir nasional, yang banyak orang sebut dengan “tiga hari untuk selamanya”, kamu akan mengatakan kepada dirimu bahwa kamu sudah menjalani masa-masa sekolahmu dengan maksimal dan juga tanpa penyesalan.

Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari dan berharap kembali ke masa-masa sekolah karena hal itu tidak mungkin. Maka dari itu, ikuti tiga tips dan trik di atas agar kamu bisa menikmati masa-masa sekolahmu, ya!

4. Ikut Ekskul

Ekskul adalah salah satu cara biar kamu  makin eksis di sekolahmu. Nah, di tahun 2018 nanti, buat kalian yang masih belum daftar satu ekskul pun, kami sarankan kamu coba daftar, deh. Buat kamu yang suka olahraga, kalian bisa ikut ekskul futsal, basket atau bahkan renang.

Kalau kalian ikutan ekskul, kalian akan memiliki kesempatan untuk jadi wakil dari sekolahmu ikut perlombaan di luar kegiatan sekolah, dan hal itu tentunya menjadi kesempatanmu dalam berprestasi sekalian eksis di luar sekolah!

Dengan begitu, kamu bisa lebih dikenal dan bahkan disayang guru karena sudah berandil besar untuk membesarkan nama sekolahmu. Kalau udah gitu, gimana nggak nikmat masa-masa sekolahmu?

5. Dekatkan Diri dengan Guru

Sok kenal sok deket dikit sama guru-guru yang ada di sekolahmu nggak ada salahnya, dong? Dengan kamu dekat sama guru-guru yang mengajarimu di sekolah, dijamin kamu lebih bisa menikmati masa-masa SMA mu.

Masalahnya, kalau kamu diajarin sama guru yang kamu cuma kenal muka doang, gimana kamu mau enjoy dan menikmati proses masa pembelajaran di sekolah?

Jadikanlah ini sebagai salah satu resolusi terpenting di tahun 2018, biar kamu jadi lebih bisa menikmati masa-masa di sekolah yang nggak selamanya itu!

Penulis : Kiram

Sumber : Quipper.com

Jangan Remehkan Tugas!

Tahukah kamu, selain kehadiran di kelas dan mendengarkan penjelasan oleh guru/dosen, masih perlu ditambahkan PR untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang dipelajari. Apa yang dipelajari selama berada di kelas itu baru pembukaan awalnya saja ilmu mau masuk dan mengendap di otak kita. Kalau kamu merasa tidak butuh PR karena sudah merasa pintar, maka itu adalah cara berpikir yang terlalu sembrono.

Ingat, “Practice makes perfect!” Hanya dengan latihan dan latihan terus menerus, seorang Cristiano Ronaldo bisa menjadi seperti sekarang ini, menjadi pemain sepakbola No.1 di muka bumi.

Seseorang yang sudah memproklamirkan dirinya sebagai orang pintar dan tidak lagi memerlukan latihan sama sekali, maka sesungguhnya dia masih jauh dari pintar. Sebaliknya, seseorang yang selalu merasa dirinya belum pintar dan selalu membutuhkan latihan dan tantangan lebih banyak lagi, maka sesungguhnya tanpa disadari dia semakin menuju ke arah kepintaran tersebut.

Latihan yang diberikan oleh guru/dosen –yang sering disebut PR– harus ‘dikerjakan sendiri’ dan selesai ‘tepat waktu’! Namun, pada kenyataannya, banyak di antara kita yang sering menyelesaikan tidak tepat waktu. Dan, kalau mau jujur ternyata tidak dikerjakan sendiri, alias menyontek atau mengkopi hasil pekerjaan temannya.

Mengerjakan PR adalah salah satu unsur penting dalam skema pembelajaran. Istilah resminya dalam dunia pendidikan adalah “Belajar Mandiri”. Effort atau upaya yang dicurahkan oleh pelajar/mahasiswa sungguh lumayan berat untuk mengerjakan PR. Jangan sampai sekadar menjadi ‘pistol kosong’ atau ‘pedang tumpul’, alias tidak berdampak signifikan terhadap agenda pamungkas di ujung semester, yaitu ujian akhir.

Pahami arti dari sekadar duduk di kelas

Bila kamu masuk dan duduk di kelas hanya untuk formalitas dan sekedar memenuhi kewajiban setor tanda tangan di lembar absensi. Bila kamu ikut-ikutan fotokopi atau mengkopi file materi kuliah, yang tak pernah kamu buka sampai dengan semalam sebelum ujian akhir dilaksanakan. Maka kamu harus sportif berterus terang pada dirimu bahwa tidak muncul kecintaan kamu terhadap ilmu pengetahuan yang sedang dipelajari.

Dan risikonya adalah, kamu tidak paham apa sih gunanya mempelajari ilmu tersebut bagi masa depanmu –padahal sangat penting? Hal-hal tersebut akan menggiringmu semakin ke arah kesulitan dan keengganan mengerjakan PR. Dengan kata lain, you are in the middle of nowhere!

Selanjutnya, mengerjakan PR hanya akan menjadi kegiatan yang sifatnya formalitas. Padahal ada banyak subtansi penting yang terkandung dalam soal-soal dalam PR dan proses perjuangan kamu menyelesaikan PR tersebut. Segala hal yang hanya sekedar formalitas akan segara hilang menguap dari otak kita, tanpa bekas sama sekali.

Kebiasaan Menunda

Sebenarnya kamu bisa dan kamu mampu mengerjakan PR tersebut. Tapi kebiasaan yang menggelayut di benakmu, “Ah, nanti saja, kan waktunya masih lama…” tanpa kamu sadari akan menempatkanmu pada posisi kepepet dan terjepit di saat akhir ketika waktu ternyata sudah tak terkejar lagi.

Perhatikan prioritas kamu!

Selama akal sehat masih memayungi otak dan bertautan dengan hati, maka kamu pasti bisa menyusun skala prioritas dalam hidupmu. Mana yang penting dan mana yang kurang penting akan kamu atur sesuai urutan skala prioritasnya. Tapi tantangannya adalah, ketika hati mudah tergoda maka otak dipaksa memutuskan untuk mengacak-acak skala prioritas tadi.

Ajakan teman jalan-jalan keluar di jam belajar untuk sekedar ngobrol santai di kafe atau di hanging-out ke mall adalah contoh paling simple. Life style sudah terlalu dikedapankan diatas skala prioritas hidup. Lebih parah lagi bila jenis godaan tersebut berdampak pada kehancuran kondisi keuangan atau bahkan kesehatan dan masa depanmu dipertaruhkan. Misalnya hobi dugem, atau bahkan terjerumus narkoba. Untuk ancaman dan godaan seperti ini, please berhati-hatilah!

Pada titik tertentu, suatu saat ketika kamu sudah terlena dengan godaan tadi, akhirnya selalu muncul berbagai excuses atau ‘alasan untuk pembenaran’ yang dipaksakan. Misalnya, “Ah nanti kan bisa pinjam hasil pekerjaan teman …” atau “Ah yang penting nanti kan ujiannya bisa garap, PR ga terlalu ngaruh …”, atau berbagai excuses lainnya yang mendadak jadi seabrek memenuhi benakmu.

Seriuslah belajar kelompok

Apakah kamu selalu rajin mengajak dan mendorong teman-temanmu untuk belajar kelompok? Itu bagus juga sih. Tapi, belajar kelompok jangan kamu jadikan kedok untuk menutupi ketidak-‘pede’-an mu mengerjakan PR secara mandiri.

Beranilah memutuskan sesuatu, meski itu terbukti salah di kemudian hari. Daripada tidak pernah berani memutuskan apapun, dan hanya bergantung pada orang lain seumur hidupmu. Karena, kesalahan adalah bagian dari proses belajar bagi semua orang yang sedang menuju kesuksesan.

Cobalah kerjakan dulu sebelum belajar kelompok bersama sobat-sobatmu. Lalu diskusikan dan bandingkan dengan hasil pekerjaan yang lain. Maka akan terjadi ultimasi kebersamaan dalam belajar, sehingga satu sama lainnya akan saling memberi dan saling menerima.

Sosial media bisa membunuhmu

Inilah fitur anak muda abad milenium! Hidup bersama sosial media yang semakin menjamur dan semakin hebat memikat perhatian remaja hingga rela berjam-jam, bahkan berhari-hari, melupakan hal-hal penting lainnya dalam hidup.

Kemajuan teknologi memang tak hanya membawa dampak positif, karena dampak negatifnya mirip bahaya laten yang tahu-tahu sudah beranjak genting tanpa disadari.

Bahkan ritme dasar biologis manusiapun –yaitu rasa lapar dan haus, hingga kantuk malam– terkadang tidak mampu ‘membangunkan’ dari pulasnya bergaul dengan sosial media. Poin ekstremnya adalah ‘autis secara sosial.’ Nggak perlu dibahas lebih lanjut yah, intinya please don’t be like that … for your bright future.

Nah, demikian ketujuh poin negatif yang berpotensi mengganggu proses pembelajaran hidupmu, yang sama sekali bukan hal yang sulit kamu antisipasi jauh sebelumnya. Semoga sukses ya !

Penulis: Sritopia

Sumber : Quipper.com

Ragam Metode Belajar

Nah, di edisi ini SUPLEMEN PTN ingin berbagi mengenai Ragam Metode Belajar. Mulai dari cara, karakter, dan sistem belajar lain yang mungkin kurang awam di lingkungan persekolahan dan pendidikan kalian, namun metode belajar ini bisa kalian terapkan untuk meningkatkan semangat belajarnya. Penasaran apa saja ragam metode belajarnya ? Yuk, simak lengkapnya dibawah ini!

Belajar Dangkal (Surface Level) vs Belajar Mendalam (Deep Level)


Ragam metode belajar yang pertama bisa kita tilik dari surface atau deep level. Mari, lihat perbandingannya pada tabel di bawah ini.

BELAJAR DANGKALBELAJAR MENDALAM
Ketika siswa mengambil pendekatan dangkal, mereka:
Berusaha menjawab latihan soal dengan benar demi mendapat nilai.
Berfokus kepada nilai.
Ketika siswa mengambil pendekatan mendalam, mereka:
Mengembangkan pemahaman dan memahami apa yang mereka pelajari.
Membuat makna dan membuat ide sendiri.
Dalam strategi pembelajaran, mereka:
Berfokus pada potongan informasi kecil, enggan membuat hubungan di antara informasi tersebut,  dan enggan melihat struktur apa yang sedang dipelajari.
Membatasi studi mereka pada hal-hal mendasar.
Menghafal informasi belajar untuk tujuan memperbanyaknya.
Cenderung bersikap negatif tentang belajar.
Dalam strategi pembelajaran, mereka:
Fokus pada makna besar atau keseluruhan dari apa yang mereka pelajari.
Mencoba mengembangkan pemahaman mereka sendiri dan Menghubungkan ide-ide bersama dan membuat koneksi dengan pengalaman sebelumnya.
Bermetakognisi tentang apa yang mereka pelajari, diskusikan ide mereka dengan orang lain.
Menikmati membandingkan perspektif yang berbeda.
Cenderung mengeksplorasi subjek di luar persyaratan tugas.
Cenderung bersikap positif tentang belajar.

Perbedaan utama adalah bahwa pendekatan mendalam melibatkan niat untuk memahami dan menciptakan makna baru dari apa yang sedang dipelajari, sedangkan pendekatan hanya bertujuan menghafal dan mengulang pengetahuan lama.

Instruksi Terpimpin (Direct Instruction) vs Berbasis Penelisikan (Inquiry Based)


Ragam metode belajar lainnya menekankan pada direct instruction atau inquiry based. Perdebatan tentang pembelajaran langsung versus pembelajaran inkuiri telah berlangsung selama bertahun-tahun. Secara tradisional, ruang kelas telah diatur dengan anak-anak duduk berbaris dengan guru di depan ruangan, mengarahkan pembelajaran dan memastikan lingkungan kelas yang disiplin. Ini dikenal sebagai instruksi langsung.

Dimulai pada akhir 1960-an dan awal 70-an, para guru mulai bereksperimen dengan gaya pengajaran yang lebih inovatif dan eksperimental. Ini termasuk mendasarkan pembelajaran pada minat anak-anak, memberi mereka kontrol lebih besar atas apa yang terjadi di kelas dan menyingkirkan tabel waktu menghafal dan melakukan aritmatika mental. Pendekatan ini dikenal sebagai berbasis penelisikan/penyelidikan atau penemuan pembelajaran.

Penelitian terkini justru mulai mengarah kepada penggabungan kedua pendekatan di atas. Hal ini tercermin dari adanya pembahasan mengenai tingkat-tingkat penelisikan dengan salah satu jenjangnya adalah penelisikan terbimbing. Pendekatan gabungan ini lebih mengakomodasi tumbuh-kembang psiko-kognisi peserta didik, terutama terkait kemampuan mengambil keputusan dan juga kemampuan mengumpulkan-mengevaluasi-menyimpulkan fakta-fakta belajar.

#HipHopEd sebagai Tren Belajar Terkini

HipHopEd adalah pendekatan untuk mengajar dan belajar yang berfokus pada penggunaan budaya hip-hop dan unsur-unsurnya dalam mengajar dan belajar baik di dalam dan di luar sekolah tradisional. HipHopEd melibatkan penggunaan musik hip-hop, seni dan budaya untuk menciptakan filosofi untuk mengajar.

Hal Ini juga berarti menggunakan hip-hop untuk mengembangkan dan mengimplementasikan alat-alat pengajaran dan membantu menciptakan konteks untuk mengajar dan belajar bahwa pemuda merasa nyaman. Dalam bentuk yang paling sederhana, HipHopEd melibatkan penggunaan lirik rap sebagai teks yang akan digunakan di kelas.

Dalam bentuk yang lebih kompleks praktik ini menggunakan praktik rap yang dibuat oleh siswa sebagai tugas kelas untuk mengukur pengetahuan. Dalam bentuknya yang paling maju, ia menggunakan unsur-unsur hip-hop (b-boying / girling, grafiti, deejaying, dan MC-ing) sebagai cara untuk mendeskripsikan/menjelaskan konten, mengembangkan kegiatan kelas, dan menciptakan alat untuk memberdayakan peserta didik. Bagaimana siap belajar sambil bermusik, sahabat-sahabat SUPLEMEN PTN ?

Nah demikian pembahasan SUPLEMEN PTN Blog tentang ragam metode belajar terkini yang mungkin belum populer di kalangan pendidikan kita. Semoga dari tips dan praktik di atas ada yang cocok dan bahkan sudah dicoba oleh sahabat-sahabat SUPLEMEN PTN

Penulis : Jan Wiguna

SUMBER : QUIPPER

Pentingnya Belajar Bahasa Inggris

Dari judul artikel ini saja sudah jelas, kenapa kamu harus mendalami pelajaran atau ilmu Bahasa Inggris Kamu? Selama ini pasti setidaknya kamu pernah belajar Bahasa Inggris, entah itu dari pelajaran sekolah, ikut kursus, atau belajar sendiri via twitter atau website tertentu. Atau bahkan, dari film sekalipun.

Pasti ada yang tujuannya untuk sekadar pengen lulus ujian, ada yang mungkin karena ingin kuliah di luar negeri, ada yang karena hobi baca, ada yang karena suka dengan aksen British, ada yang merasa lebih nyaman nulis dalam bahasa Inggris, dan lain-lain. Nah, kamu termasuk yang mana?

Kalau dulu pas pertama serius belajar bahasa Inggris itu pas SD, didaftarin les sama orang tua, katanya penting buat nanti kuliah sama nyari kerja. Pas SMP dan SMA ketemu temen-temen yang hobi baca dan ternyata kalo baca novel bahasa Inggris yang ga diterjemahin itu jauh lebih seru. 

Terus kalo dengerin lagu bahasa Inggris jadi  lebih bisa menghayati lirik, deh. Pas kuliah, ada seminar yang disampaikan dalam Bahasa Inggris, jurnal untuk bahan skripsi juga kebanyakan dalam bahasa Inggris. Nah, keseruan yang didapat dari belajar Bahasa Inggris jadi bikin semangat untuk membenahi grammar, menemukan kata-kata baru ketika sedang membaca, dan pastinya jadi bikin lebih gampang buat mendapatkan informasi.

Demi Masa Depan

Sebenarnya, nggak masalah sih apa pun itu, alasannya kita belajar Bahasa Inggris, tapi perlu tahu juga nih, kenapa sih sebenernya menguasai Bahasa Inggris itu penting? Bahkan ada beberapa pihak yang bilang kalau belajar Bahasa inggris itu wajib baget deh buat zaman sekarang ini.

Nah, mungkin ada beberapa orang di luar sana yang bilang alasannya bermacam-macam, tapi menurut kita Bahasa Inggris itu penting banget. Karena sekarang ini salah satu kekuatan yang paling penting untuk dimiliki oleh setiap adalah informasi. Apalagisekarang ini untuk mendapatkan informasi, kita punya banyak akses terutama dalam bentuk digital. 

Era sekarang ini, sumber informasi itu banyak banget yang disampaikan dalam bahasa Inggris. Kayak di internet misalnya, kita ambil contoh Wikipedia. Menurut data akhir tahun 2012 artikel dalam bahasa Inggrisnya mencapai angka 4.000.000 kalo dalam bahasa Indonesia hanya 200.000-an aja.

Nah, ketika kita sulit dalam mengakses informasi, apalagi ilmu yang terkini, kita akan merasa terhambat banget dalam belajar. Misal, kamu lagi penasaran akan suatu hal, ambil contohnya penasaran tentang evolusi, atau mau cari tau tentang suatu penyakit, atau mau sekadar ngerjain tugas sekolah, trus pas nyari-nyari di internet, eh kebanyakan dalam bahasa Inggris dan karena nggak bisa bahasa Inggris, kamu jadi males. Di situlah, saat di mana kamu menghambat diri kamu sendiri!

Mempermudah Kehidupan

Sekarang ini, sumber pengetahuan ilmiah itu didukung oleh adanya internet. Masalahnya informasi yang banyak banget itu, kebanyakan ditulis dengan Bahasa Inggris. Nah, gimana juga kita mau menerapkan kemampuan berpikir kritis kalau untuk mendapatkan informasinya saja setengah-setengah karena terhambat bahasa. Padahal, berpikir rasional ini penting lho buat kita dalam mengambil keputusan.

Skripsi para sarjana yang harusnya merupakan pencetus gagasan untuk memajukan pengetahuan sumbernya aja masih banyak yang dalam bahasa Inggris. Kalo kita mempublikasikan hasil penelitian yang bisa bermanfaat buat khalayak umum, misal tentang obat AIDS atau perawatan kanker, dalam bahasa Inggris pastinya lebih banyak orang di luar Indonesia yang bisa tau dan bisa membantu mengembangkan hal tersebut. Dengan menguasai Bahasa Inggris, nggak cuma kita bisa dapet sumber informasi berkualitas, kita juga bisa mempublikasikan karya kita.

Selain betapa pentingnya menguasai bahasa Inggris seperti yang disebut tadi, banyak juga manfaat lainnya ketika kita mampu berkomunikasi dengan bahasa lain selain “bahasa ibu” (bahasa Indonesia). Verbal skills merupakan salah satu fundamental skills dari jenis pengetahuan. (Kamu bisa baca lengkapnya di “Three Kinds of Knowledge”). Seseorang yang bilingual cenderung mempunyai IQ lebih tinggi dan apabila telah fasih dalam dua bahasa akan lebih mudah mempelajari bahasa asing lainnya. Penguasaan bahasa asing juga membantu kita mengerti konsep yang lebih kompleks.

Banyak keuntungannya dalam keseharian yang bisa kamu dapetin kalo kamu menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Mulai dari dapetin berita internasional terkini, bisa diskusi dengan lebih seru di suatu forum internasional, bisa tonton banyak kursus online, bisa dengan pede ngobrol denganforeigners, bisa eksplorasi banyak buku-buku menarik dalam bahasa Inggris, bisa ngerti nonton film-film keren tanpa subtitle, bisa lebih mudah dalam ikut tes seperti TOEFL dan A-Level, banyak deh.

Penulis: Sritopia

Sumber : Quipper.com