Masuk PTN jadi impian banyak orang. Tapi setelah lolos seleksi, justru banyak mahasiswa yang merasa kesepian, tertekan, bahkan burnout. Di balik pencapaian dan senyuman di media sosial, ada realita mental health yang jarang disorot.

Menjadi “mahasiswa sibuk” sering dipandang keren. Banyak yang merasa harus ikut organisasi, lomba, magang, dan tetap punya IPK tinggi. Tapi ketika semua dikejar tanpa jeda, tubuh lelah dan pikiran bisa tumbang.

Sosial media memperparah tekanan ini. Feed penuh pencapaian bikin kita merasa tertinggal. Padahal setiap orang punya waktu dan jalannya masing-masing, Studymates.

Solusi:

  • Studymates bisa membuat to-do list harian agar lebih terkontrol.
  • Ambil waktu untuk refleksi tanpa gadget minimal 10 menit sehari.
  • Ingat: being busy ≠ being successful.

Merantau demi pendidikan adalah langkah berani. Tapi kadang sepi di kamar kos jauh lebih bising dari keramaian kampus. Belum tentu semua mahasiswa rantau punya teman dekat atau sistem dukungan yang kuat.

Kesepian bisa pelan-pelan mengikis semangat. Banyak yang nggak tahu harus cerita ke siapa, dan akhirnya memendam sendiri.

Solusi:

  • Studymates dapat bergabung ke komunitas atau UKM yang sesuai minat untuk membangun koneksi.
  • Luangkan waktu Studymates untuk video call dengan keluarga.
  • Tulis jurnal harian untuk menyalurkan perasaan.

Kalimat itu sering diucapkan karena takut jadi beban. Mahasiswa cenderung menormalisasi tekanan tidur 3 jam, tugas menumpuk, belum lagi masalah pribadi.

Tapi saat kita terus menyangkal perasaan sendiri, luka itu bisa dalam. Jujur pada diri sendiri itu langkah awal untuk pulih.

Solusi:

  • Belajar validasi perasaan Studymates sendiri seperti menulis di jurnal
  • Ajak bicara teman Studymates yang bisa dipercaya, atau coba sesi konseling ringan

Sayangnya, layanan konseling kampus belum sepenuhnya dimanfaatkan. Masih banyak yang takut dicap “lemah” atau bahkan belum tahu tempatnya di mana.

Padahal bicara dengan tenaga profesional bisa sangat membantu. Sama seperti kita ke dokter saat fisik sakit, mental pun butuh dirawat dengan cara yang tepat.

Solusi:

  • Cek ulang website atau akun kampus untuk info layanan konseling.
  • Studymates dapat mengajak teman untuk datang bareng agar lebih nyaman.
  • Jika kampus belum menyediakan, banyak layanan konseling online gratis yang tersedia.

Self-care bisa sesederhana tidur cukup, jalan pagi, atau nonton film favorit tanpa rasa bersalah. Menjaga batas diri dari lingkungan yang toxic, berhenti membandingkan diri, dan memberi ruang untuk healing juga bagian dari self-care.

Mahasiswa butuh waktu rehat. Jangan tunggu burnout dulu baru istirahat, Studymates.

Solusi:

  • Pasang batasan waktu untuk membuka media sosial
  • Berani bilang “tidak” saat merasa kewalahan.
  • Studymates dapat mentukan satu hari dalam seminggu untuk me time.

Tekanan jadi mahasiswa PTN itu nyata, Studymates. Tapi sering kali kita merasa harus pura-pura kuat.

Mulai sekarang, yuk utamakan kesehatan mental sama seperti kita mengejar prestasi.

Kalau kamu relate, share artikel ini ke sesama Studymates, dan follow Instagram kami untuk update terbaru seputar dunia pendidikan.